Tuesday, February 23, 2010

Kisah Adam

Adam a.s, manusia pertama pertama ciptaan ILAHI. Bapa sekalian manusia... dari rusuk kirinya, telah ALLAH ciptakan pasangan hidupnya, Hawa.

Kisah Adam a.s telah ALLAH abadikan dalam kalam suciNYA yg masih lagi berada dalam pemeliharaanNYA sehingga kini. Hati yg gelisah selama beberapa ketika ini telah membuatku rasa ingin berkongsi kisah manusia pertama ini dgn semua. Semoga hatiku akan dibersihkan olehNYA atas perkongsian ini.

Sebenarnya terlalu banyak pengajaran yg boleh dicedok drpd kisah ini yg berulang kali diulang olehNYA di surah2 berbeza dalam al-Quran. Namun, kali ini inginku mengajak semua utk merenung surah Al-A'raf ayat 11-18. 
  
Daku mulakan dgn sedikit kisah sebelum Adam diciptakan. Para malaikat sebenarnya telah mendapat berita bahawa kelak akan ada yg menderhaka kpd ALLAH. Bimbang diri menjadi sang penderhaka, para malaikat yg amat menghormati malaikat Azazil telah memintanya agar mendoakan mereka. Azazil pun mendoakan mereka namun dia telah terlupa utk mendoakan dirinya sendiri.

Sebagaimana yg kita ketahui, Adam telah diciptakan daripada tanah dari bumi. Setelah itu ALLAH telah membentuk Adam daripada tanah itu lalu jadilah Adam seperti tembikar yg diletakkan di suatu tempat. Suatu hari, Azazil lalu di tempat tembikar Adam. Lalu, Azazil pun masuk melalui mulut dan keluar melalui dubur Adam dan sebaliknya. Setelah itu, dia seolah merasakan, 'inikah khalifah yg ALLAH jadikan utk menghuni dunia?' 
Apa sebenarnya pengajaran di sini? Lihat, Azazil merasakan dirinya lebih baik drpd malaikat lain sehingga dia tidak merasa bimbang andainya ALLAH memilih dia utk menjadi penderhaka. Maka, jangan kita sekali2 mengangkat diri, merasa diri lebih daripada org lain. Ya, benar, ALLAH melebihkan sebahagian kita drpd yg lain. Namun itu tidak bererti kita lebih baik daripada org yg ada kekurangan. Kerana neraca ALLAH itu adalah ketaqwaan kita. Mungkin kelebihan kita utk menulis tidak menjadikan kita org yg takut kepada ALLAH, maka org yg pendiam lebih baik pada pandangan ALLAH berbanding diri kita.

Melihat kepada ayat2 surah Al-A'raf yg dinyatakan di atas, ingin saya ajak semua merenung ayat 12. Pabila ditanya oleh ALLAH kpd Iblis aka Azazil mengapa ia tak mahu sujud kepada Adam, dia menyatakan bahawa dirinya lebih baik kerana diciptakan daripada api berbanding Adam yg dicipta drpd tanah. Mengapa harus dia merasa dirinya lebih baik drpd Adam sedang ALLAH tidak pernah menyatakan sedemikian? Jadi, cuba lihat ke dalam diri kita sendiri, pernahkah ALLAH menyatakan di mana2 sudut Al-Quran bahwa kita lebih baik drpd org lain? Masya ALLAH, sama sekali tidak pernah. Maka, betapa status kita di  mata ALLAH masih terlalu kabur. 

Apakah ALLAH sedang memerhati kita dgn kasih sayang atau kemarahan tika ini? Tak pernah dan takkan pernah kita ketahui hingga tiba suatu masa segala2nya dipaparkan di hadapan mata. Itulah pada yaumul hisab. Hari tiada ruang utk beramal dan memperbaiki diri. Alangkah gerunnya jika kita kelak ditarik nyawa dalam keadaan ALLAH sedang murka...

Mengapa Azazil boleh mengatakan bahwa ia lebih baik drpd Adam? Sesungguhnya, Azazil dengki kepada penciptaan Adam. Ia kagum dgn ciptaan ALLAH yg istimewa ini, namun ia tak boleh menerima kelebihan itu menjadi milik makhluk lain bernama manusia, anak2 Adam. Lantaran itu, ia lontarkan kekagumannya dgn keangkuhan di hadapan ALLAH. Sesungguhnya, keangkuhan itu hanya milik ALLAH. Lantaran itu, tanpa kompromi dan soal jawab, laknat ALLAH terus menimpa Azazil. Azazil yg suatu ketika dulu adalah salah seorg malaikat yg dihormati dan banyak amalnya.

Alangkah...jika hari ini kita mampu melakukan ketaatan kepada ILAHI, takkan pernah kita tahu bahawa kita akan menjadi makhluk yg mendurhakaiNYA. Dan...segalanya kerana pilihan kita sendiri. ALLAH tak suka akan hambaNYA yg ingkar, sombong dan dengki. MasyaALLAH, kisah ini sebenarnya mengnadung pengajaran yg sarat utk manusia dalam menjalani kehidupan seharian yg takkan pernah ditinggalkan oleh 'pembisik yg tenggelam timbul'. 

Dan, sesungguhnya...Ya ALLAH, aku mohon perlindunganMU semata2 daripada godaan dan bisikan syaitan. Jangan KAU hias diri ini dgn sifat syaitan. Hiasi diri ini dgn iman yg teguh dan takut yg hakiki, kepadaMU semata2.

(Kadangkala sedih mengenangkan diri yg sering hanyut dalam lautan emosi yg mungkin diayun sang syaitan...Ampunkan diri ini ya ALLAH...)

Friday, February 12, 2010

Ombak


Bila hati gelisah,
Pandang sekeliling...
Hati akan jadi tenang...

Namun,
Adakalanya, ketenangan itu
Adalah ketenangan yg membuat hati menjadi sayu...

Mengapa harus sayu?

Mungkin...
Kerna diri sedar
Diri tak pernah menjadi sesuatu yg menenangkan hati2 lain

Mungkin...
Kerna diri sedar
Diri tidak setaat dan sepatuh sang ombak

Patuhnya sang ombak kepada Penciptanya
Adalah kepatuhan yg total
Dan tiada henti

Patuhnya diri kepada Pencipta?
Mungkin hanya pabila diri rasa mampu dan cukup kuat

Bila sebenarnya diri mampu dan cukup kuat?

Mungkin diri terlupa...
Diri kuat bila Yg Maha Kuat menguatkan diri
Namun, diri mengharap agar diri kuat sendiri...

Mungkinkah itu akan terjadi?

Huh...sedarlah wahai diri...
Takkan mampu dan takkan kuat kalau tidak DIBERI KEKUATAN oleh Yang Maha Kuat...

Wahai ombak
Semoga diri mampu mencontohi istiqamahnya engkau memukul pantai
Agar diri juga tak pernah berhenti mengejar dan mencari ILAHI
Walau diri kadangkala hanyut ke tengah lautan.....

Friday, February 5, 2010

~ Our Guidance ~

Al-Quran is the book of guidance. With the greatest love from ALLAH, The Most Merciful, ayat by ayat was sent down to His Messenger to guide humans to worship One and Only God, ALLAH. It is said to be one of the 'mukjizat' of Ar-Rasul, Muhammad SAW.

"This is the Book (the Qur'an), whereof there is no doubt, a guidance to those who are Al-Muttaqun [the pious and righteous persons who fear Allah much (abstain from all kinds of sins and evil deeds which He has forbidden) and love Allah much (perform all kinds of good deeds which He has ordained)]."  (Al-Baqarah : 2)

What are the things that Quran guide us?
A lot.. but all bring us back to the most basic thing in life, which is our way of thinking. As we all know and realize, our way of thinking will certainly effect our action. If we see things positively, we will face it with energy and excitement. If we look at something negatively, then we will react negatively. If we cannot think, then we will easily get influenced by the environment and by other people.

How does the verses of Quran do this?
When we read Quran, I am sure we would be able to see that ALLAH keep on repeating HIS reminder and ayat. Some ayat we can find it in one surah. Later when we read another surah, we find another ayat which is similar to the one that we've read sometime before.


"Wow, it is the same ayat!" - sometimes I said this ;)


As the conclusion, it is the repetition of ayat that make Quran our guidance.

Why HE repeat the verses?
The answer is, because of you, human! Human tend to forget and repeating the mistakes. Look inside ourselves and ask, is this true? Have you ever did a mistake that you've once regretted? I did. So, that is why, Quran is sent down by ALLAH...coz HE want to guide us and remind us, not to do the same mistake again.

HE is the Most Knowledgeable, Subhanallah! HE did not send down the ayat of reminder of a particular thing at one chapter or in one surah, but the reminders are in between the other reminder. For example, not all story of the descendent of Adam and Hawa is told in one surah. There are some ayat about it in suratul Baqarah and some in al-A'raf and some other surah. Why HE arranged the ayat by such way?

Simple, coz human or 'insan' always forget.

Guidance to Way Of Thinking
The content of Quran functions as our guidance to set a way of thinking in a person. It actually guide us of what to think and how. You see, repetition is important if you want to understand and master something. That's why our teachers ask us to do lots of practices (especially math) as it will allow us to understand and see the pattern of the problems we need to solve.

That's how Quran functions in our lives too. Let's all keep reading it, so that HE will guide us on what to think and how to think of it. Look at the verses, we will find that ALLAH want us to think A LOT about HIM. HIS verses on the stories of HIS messengers guide us to think as how the messengers think. The messengers were thinking of their people's problem, very little to think about themselves. Their sorrow were because of their people's negligence and disobedience to ALLAH.

Look around us...think of our beloved ones...What are the things that come across our mind when we think about them? Is it only about what meal that they have today or their dresses? Have we ever worried about their relationship with ALLAH, our Creator?

Let's start thinking the way of Quran! =)